Tungku tradisional umumnya menggunakan kayu sebagai bahan bakar. Disamping memerlukan tempat luas dan sangat boros bahan bakar, asap yang dihasilkan berpotensi menimbulkan gangguan pernafasan. Selain itu kayu bakar semakin sulit diperoleh.
Kompor biomassini menggunakan biomasspadat sebagai bahan bakar seperti potongan ranting, kayu bekas, briket dari sampah organik dan limbah pertanian. Untuk meningkatkan efisiensi, udara sebelum digunakan membakar biomassharus mendapatkan pemanasan pendahuluan (i). Hasilnya api yang dihasilkan lebih bersih, pembakaran lebih sempurna sehingga bahan bakar yang diperlukan jauh berkurang. Nyala api juga dapat dibesarkan atau dikecilkan dengan mengatur aliran udara yang masuk.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Comments (0)